
BAROMETERBISNIS.COM, Jakarta – Bukan hanya menindak pelanggaran lalu lintas, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan di jalan raya — itulah semangat yang diusung dalam Operasi Gabungan Keselamatan Lalu Lintas yang digelar PT. Jasa Raharja Cabang Tk.II Singkawang bersama para stakeholder di Kabupaten Bengkayang pada Selasa (22/7), dalam rangka mendukung Operasi Patuh 2025.
Kegiatan ini melibatkan jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Bengkayang, Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkayang, UPT PPD Bapenda Kalbar, Bapenda Kabupaten Bengkayang, serta Satpol PP Kabupaten Bengkayang. Hadir pula Leonard Karamoy, Supervisor Samsat Bengkayang dari Jasa Raharja, yang turut memantau langsung pelaksanaan operasi di lapangan.
Dalam momentum ini, tak hanya helm dan STNK yang diperiksa, namun juga cara pandang masyarakat terhadap keselamatan itu sendiri. “Kami ingin menggeser paradigma, bahwa razia bukan semata penindakan, tapi edukasi. Kedisiplinan berkendara itu investasi keselamatan jangka panjang,” ujar Leonard Karamoy dengan penuh penekanan.
Leonard Karamoy juga menyampaikan bahwa selain pemeriksaan kendaraan dan kelengkapan surat-surat, tim gabungan secara aktif memberikan edukasi langsung di lapangan. Informasi mengenai pentingnya membayar pajak kendaraan tepat waktu, serta adanya program pembebasan denda pajak dari Bapenda Kalbar, disampaikan langsung kepada para pengendara.
Yang menarik, para petugas tidak hanya menegur atau menindak, namun juga menyempatkan berdialog hangat dengan pengguna jalan. Sosialisasi dilakukan dengan pendekatan persuasif, menjawab pertanyaan masyarakat, hingga mengajak warga untuk menjadi agen keselamatan di lingkungan masing-masing.
Respons masyarakat pun beragam, sebagian mengaku baru mengetahui adanya program keringanan pajak, sementara yang lain mengapresiasi pendekatan humanis yang dilakukan petugas.
“Kegiatan ini bukan hanya soal menilang. Ini tentang membangun budaya baru, budaya taat lalu lintas yang lahir dari kesadaran, bukan paksaan,” tambah Leonard Karamoy.
Operasi yang berlangsung tertib ini menjadi bukti bahwa ketika instansi bergerak bersama dan masyarakat diberi ruang untuk memahami peran mereka, keselamatan bisa menjadi gerakan bersama.[]