
BAROMETERBISNIS.COM, Jakarta – PT Jasa Raharja Cabang Ende terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesadaran keselamatan berlalu lintas di kalangan pelajar melalui Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL). Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (12/08) di SMA Katolik Frateran Ndao, sebagai bagian dari edukasi berkelanjutan untuk menanamkan budaya tertib berlalu lintas kepada generasi muda sejak dini.
Penangung Jawab Jasa Raharja Ende, Hery Purnomo, dalam arahannya menyampaikan keprihatinan atas masih maraknya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak-anak usia sekolah maupun usia produktif.
“Fenomena ini harus menjadi perhatian dan tanggung jawab kita bersama. Edukasi tentang keselamatan lalu lintas harus dimulai dari bangku sekolah, dan guru memiliki peran strategis untuk menyampaikan pesan tersebut setiap hari kepada murid-murid,” tegas Hery.
Selain memberikan materi tentang keselamatan berlalu lintas, kegiatan ini juga memperkenalkan peran dan fungsi Jasa Raharja sebagai BUMN yang memberikan perlindungan dasar kepada masyarakat korban kecelakaan lalu lintas.
Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 200 siswa/i, yang mendapatkan pesan-pesan keselamatan lalu lintas, di antaranya: Gunakan trotoar saat berjalan menuju sekolah dan hindari bermain di pinggir jalan, Menyeberanglah di zebra cross, pastikan melihat kiri–kanan terlebih dahulu, Gunakan angkutan sekolah, transportasi umum, atau diantar keluarga untuk menuju sekolah, Miliki SIM sebelum berkendara; jika belum, pilih berjalan kaki, naik transportasi umum, atau diantar orang tua, Gunakan helm setiap saat saat mengendarai sepeda motor, bukan hanya saat razia, Jangan berboncengan lebih dari dua orang dan Hindari penggunaan ponsel saat berkendara.
Herry menegaskan bahwa helm bukan sekadar pelengkap gaya, tetapi pelindung nyawa. Karena itu, helm harus selalu dipakai, dikancingkan, dan diamankan.
Melalui kegiatan ini, Jasa Raharja berharap para pelajar dapat menjadi teladan dan agen perubahan dalam menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman, tertib, dan berbudaya. Terlebih, sekitar 70% siswa/i SMA Katolik Frateran Ndao menggunakan sepeda motor ke sekolah, sehingga pemahaman akan keselamatan berlalu lintas menjadi sangat penting.[]