Jasa Raharja Menggandeng Petrus Sabang merah Dalam Upaya Menekan Angka Fatalitas Kecelakaan di Kabupaten Sintang

di Kabupaten Sintang

BAROMETERBISNIS.COM, Jakarta – Dalam rangka memperkuat sinergi program keselamatan lalu lintas berbasis kearifan lokal, PT Jasa Raharja Cabang Sintang melakukan pertemuan bersama Tokoh Adat Dayak, Petrus Sabang Merah, yang dilaksanakan pada 1 September 2025, bertempat di Kantor Jasa Raharja Cabang Sintang. Kegiatan ini menghasilkan komitmen bersama dalam menyusun langkah strategis dalam rangka mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

Kegiatan ini dipimpin oleh Laurensius Ade Suyanto, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Cabang Sintang bersama Ketua Sabang Merah Borneo, Petrus Sabang Merah yang hadir bersama dewan pengurus mewakili Sabang Merah Borneo.

Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam penjajakan kerja sama antara Jasa Raharja dan Sabang Merah Borneo, khususnya dalam pelaksanaan program edukasi keselamatan berlalu lintas yang melibatkan unsur adat dan masyarakat lokal dan pengurus dewan adat dayak di Kalimantan Barat.

“Kami percaya bahwa pendekatan budaya dan kearifan lokal sangat efektif untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas. Sabang Merah Borneo memiliki peran strategis dalam membentuk perilaku kolektif yang tertib dan aman di jalan raya,” ujar Laurensius dalam sambutannya.

Petrus Sabang Merah menyambut baik pertemuan ini dan menyatakan kesiapan Sabang Merah Borneo untuk membuat kolaborasi dalam kegiatan maupun pembuatan konten keselamatan berlalu lintas. Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antarlembaga dalam mewujudkan Sintang yang tidak hanya tertib secara adat, tetapi juga aman dalam berlalu lintas.

Pertemuan ini juga membahas rencana tindak lanjut berupa program bersama antara Jasa Raharja dengan Sabang Merah Borneo, serta pelibatan lebih luas masyarakat dalam kampanye keselamatan berlalu lintas di wilayah desa adat.

Dengan pertemuan ini, PT Jasa Raharja Cabang Sintang berharap dapat terus berkontribusi dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Barat melalui pendekatan kolaboratif yang berbasis nilai-nilai lokal, serta menjadikan keselamatan sebagai bagian dari budaya masyarakat.[].