
BAROMETERBISNIS.COM, Jakarta – Padang Pariaman – Dalam rangka upaya untuk menanamkan budaya tertib lalu lintas sejak dini terus diperkuat Jasa Raharja bersama stakeholder terkait. Melalui program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL), Jasa Raharja menggelar safety campaign di Pesantren Nurul Yaqin Jabal Fill, Kabupaten Padang Pariaman pada hari Kamis (21/8).
Kegiatan diikuti majelis guru serta ratusan siswa, menghadirkan narasumber dari Satlantas Polres Padang Pariaman, yakni IPDA Feri KJ (Kanit Kamsel) dan AIPDA Yudi Hedra, Ketua Yayasan Jonifriadi, serta perwakilan Jasa Raharja Zaky Putra Pratama. Melalui gerakan PPKL, para guru didorong menjadi agen perubahan dalam menanamkan disiplin berlalu lintas kepada para siswa. Edukasi dikemas interaktif dengan menekankan pentingnya menaati aturan lalu lintas demi mencegah kecelakaan di jalan raya. Selain edukasi keselamatan, acara juga ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama pelunasan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) sebagai wujud dukungan terhadap keberlangsungan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan lalu lintas.
Kepala Kantor Wilayah PT Jasa Raharja Sumatera Barat, Teguh Afrianto, menjelaskan bahwa keselamatan di jalan harus menjadi kesadaran kolektif. “Lewat PPKL, guru bukan hanya mendidik di ruang kelas, tapi juga menjadi teladan dalam tertib berlalu lintas. Ketika siswa melihat gurunya disiplin di jalan, maka nilai keselamatan itu akan tertanam kuat kepada seluruh anak didiknya,” ujar Teguh.
Senada dengan itu, Kanit Kamsel Polres Padang Pariaman IPDA Feri KJ mengingatkan para pelajar agar mematuhi tata tertib lalu lintas. “Banyak kasus kecelakaan melibatkan anak muda usia pelajar. Karena itu, menciptakan budaya disiplin sejak dini adalah kunci untuk melindungi diri sendiri maupun orang lain,” tegasnya. Kegiatan safety campaign ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta. Dengan sinergi antara Jasa Raharja, kepolisian, dan lembaga pendidikan, diharapkan gerakan PPKL benar-benar menjadi gerakan moral yang melahirkan generasi sadar keselamatan berlalu lintas serta diharapkan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di Provinsi Sumatera Barat dan dapat menjadikan Indonesia Emas 2045.[]