
BAROMETERBISNIS.COM, Jakarta – Jasa Raharja Cabang Tingkat II Singkawang melalui Unit Pelayanan Samsat Sambas menginisiasi kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang dilaksanakan di Desa Sungai Rambah, Kecamatan Sambas. Kegiatan ini dipimpin oleh Haswanda, Pelaksana Administrasi Tk. II Samsat Sambas, sebagai upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi situasi darurat, khususnya kecelakaan lalu lintas.
Inisiatif ini hadir sebagai langkah strategis untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam memberikan respons awal terhadap kecelakaan lalu lintas, sekaligus mempererat koordinasi lintas sektor di wilayah Kabupaten Sambas. Pelatihan ini menghadirkan tenaga medis dan seorang dokter dari RSUD Sambas sebagai narasumber utama, yang memberikan penjelasan serta simulasi tentang teknik penanganan gawat darurat terhadap korban kecelakaan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan perwakilan masyarakat, di antaranya Kasat Lantas Polres Sambas, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sambas, Kepala Desa Sungai Rambah, serta perwakilan dari Desa Semangau, Desa Rantau Panjang, dan warga setempat.
Para pemateri dengan semangat menyampaikan materi tentang tindakan awal yang harus dilakukan saat menemukan korban kecelakaan, termasuk teknik penilaian kondisi korban, pertolongan pertama pada luka terbuka, patah tulang, hingga langkah stabilisasi dasar sebelum tim medis datang. Diskusi interaktif pun berlangsung dengan baik, mencerminkan tingginya antusiasme peserta dalam memahami materi yang disampaikan.
Dalam keterangannya, Haswanda menyampaikan bahwa pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun komunitas yang sigap, tanggap, dan terlatih dalam menangani kecelakaan lalu lintas secara tepat.
“Kami ingin masyarakat tidak merasa bingung atau panik saat menghadapi kejadian di lapangan. Pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama bisa menjadi penentu keselamatan korban sebelum mereka mendapat penanganan medis lanjutan,” ujarnya.
Jasa Raharja berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan edukasi keselamatan hingga ke tingkat desa, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menekan angka fatalitas kecelakaan dan menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan peduli terhadap sesama.[]