Kurangi Fatalitas Kecelakaan, Jasa Raharja Semarang dan RS Columbia Asia Gelar Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat

jasa raharja jateng

BAROMETERBISNIS.COM, Jakarta – Dalam rangka menurunkan fatalitas korban kecelakaan di Wilayah Kota Semarang, Jasa Raharja Cabang Semarang bekerja sama dengan Rumah Sakit Khusus Bedah Columbia Asia Semarang melaksanakan kegiatan Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 20 Maret 2025 ini ditujukan kepada para pengguna jalan, khususnya mitra ojek online yang berpotensi menjadi saksi pertama saat terjadi kecelakaan.

Kegiatan yang dilaksanakan di titik rawan laka Kota Semarang yakni di Kecamatan Pedurungan, bertujuan untuk membekali masyarakat dengan keterampilan dasar dalam memberikan pertolongan pertama bagi korban kecelakaan maupun kondisi darurat lainnya. Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat segera mengambil tindakan yang tepat sebelum korban mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Pelatihan ini dipandu oleh dr. Maya Sari Halim bersama asisten perawat Vita Adriani dari RS Columbia Asia Semarang. Sebagai narasumber, mereka memberikan materi tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Adapun pelatihan-pelatihan yang diberikan yaitu mengenai tata cara menangani kecelakan dengan cepat dan tepat, melakukan pertolongan pertama apabila mendapati korban kecelakaan di jalan baik dalam keadaan sadar ataupun tidak, serta memberikan pertolongan pertama sebelum medis tiba di lokasi kejadian kecelakaan.

Pada kesempatan ini, Jasa Raharja Cabang Semarang yang diwakili oleh Ernita Kushanendri selaku Penanggung Jawab Pelayanan dan Satria selaku Mobile Service menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap keselamatan berkendara.

Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat ini merupakan langkah nyata Jasa Raharja dalam mendukung keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya respons cepat dalam menangani situasi darurat, diharapkan angka kecelakaan di Kota Semarang dapat ditekan secara signifikan.[]