
BAROMETERBISNIS.COM, Jakarta – Dalam upaya memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan dan instansi keselamatan lalu lintas, Afriyanti, Kepala Cabang Jasa Raharja Indramayu, melakukan kunjungan strategis ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat pada Kamis, 31 Juli 2025. Kunjungan ini disambut langsung oleh Ibu Dewi Nurhulaela, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX, sebagai momentum penting dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar SMA/SMK.
Pada pertemuan tersebut, Jasa Raharja memperkenalkan dua program strategis yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan berlalu lintas di kalangan pelajar, yaitu Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) dan Penyampaian Pesan Voice Announcer Keselamatan Saat Bel Pulang Sekolah.
Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) merupakan program pemberdayakan para guru sebagai agen perubahan dengan memberikan materi dan pelatihan tentang keselamatan lalu lintas. Para pendidik diharapkan dapat menyisipkan pesan keselamatan dalam proses belajar-mengajar sebagai edukasi berkelanjutan kepada siswa.
Sementara itu, Penyampaian Pesan Voice Announcer Keselamatan Saat Bel Pulang Sekolah adalah suatu kegiatan menghadirkan pesan suara edukatif yang diputar saat bel pulang sekolah berbunyi, berfungsi sebagai pengingat rutin bagi pelajar untuk mematuhi aturan lalu lintas dan menjaga keselamatan.
Afriyanti menekankan pentingnya kolaborasi dengan dunia pendidikan untuk membangun kesadaran generasi muda tentang keselamatan di jalan raya. “Pelajar adalah kelompok usia yang rentan sebagai korban maupun pelaku kecelakaan lalu lintas. Melalui pendekatan edukatif ini, kami berharap dapat menciptakan perubahan perilaku yang positif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX, Dewi Nurhulaela, menyambut baik program ini dan berkomitmen mendukung pelaksanaan di seluruh sekolah SMA dan SMK di wilayah kerjanya.
Sinergi antara Jasa Raharja dan Dinas Pendidikan ini diharapkan membentuk ekosistem pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga keselamatan dan karakter pelajar di ruang publik, khususnya di jalan raya.[]